Selasa, 23 Agustus 2022
Beredar sebuah narasi di media sosial Twitter dari salah satu akun bernama @DenBagusDhewe yang mengklaim bahwa seseorang yang telah di vaksin Covid-19 berbasis mRNA adalah produk modifikasi DNA yang disebut trans human. Berikut narasi lengkapnya:
“Manusia yang sudah divaksin mRNA secara teknis dan legal adalah produk patent yg dimiliki pemilik hak patent atas modifikasi DNA, dan disebut trans human. Alias tidak 100% hooman. Selamat!”
CEK FAKTA: Berdasarkan hasil penelurusan yang dilakukan, narasi yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia adalah salah. Faktanya, isu tersebut merupakan sebuah hoaks lama yang bersemi kembali (HLBK). Isu serupa telah diklarifikasi oleh tim JSH pada tanggal 21 Desember 2020, dengan judul “VAKSIN COVID ADALAH VAKSIN RNA SECARA MENDASAR AKAN MERUBAH DNA MANUSIA.”
Menurut artikel yang diterbitkan sebelumnya, Mark Lynas, seorang Visiting Fellow di Cornell University's Alliance for Science, tidak ada vaksin yang memiliki kemampuan untuk mengubah DNA manusia secara genetik. Vaksin, pada kenyataannya, berfungsi dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi virus saat mereka mencoba menginfeksi tubuh. Hal ini umumnya dilakukan dengan injeksi antigen virus atau virus hidup yang dilemahkan, yang menginduksi respons imun melalui pembentukan antibodi.
Lebih lanjut, dilansir dari The Associated Press, Dr. Dan Culver, seorang ahli paru di Klinik Cleveland, menyatakan bahwa vaksinasi mRNA tidak mungkin mempengaruhi DNA manusia. Kemudian, dilansir detik.com, Dr Archa Fox, dosen utama di departemen biologi RNA di University of Western Australia, mengklaim pernyataan bahwa vaksin Covid-19 mengubah DNA manusia adalah salah. Ia mengatakan bahwa vaksin berbasis mRNA tidak bisa menjadi bagian dari DNA genom kita.
KESIMPULAN: Narasi yang mengklaim bahwa vaksin berbasis mRNA dapat mengubah DNA manusia adalah salah. Faktanya, vaksin yang berbasis mRNA tidak mungkin mengubah DNA manusia dan mRNA tidak mungkin menjadi bagian dari DNA dalam genom kita. Informasi tersebut termasuk pada kategori Misleading Content.
RUJUKAN: https://bit.ly/3AGBvRd, https://bit.ly/3ClZd6o, https://bit.ly/3pE0aiU, https://bit.ly/3PKiiSC